Selamat Datang

Selamat Datang di rumah kata Asihocan.

Senin, 10 Januari 2011

Tugas Kuliah

Analisis Dialog dalam Film Upin dan Ipin Episode Zakat Fitrah
Menggunakan Prinsip Tindak Tutur
oleh
Asih (0706352)









Pendahuluan
Penganalisisan dialog yang ada di bawah ini di ambil dari film anak yang berjudul Upin dan Ipin dalam episode Zakat Fitrah. Dialog ini diambil dari VCD dan bahasa yang digunakan dalam dialog pun merupakan bahasa Melayu. Film ini merupakan film asal Malaysia. Dalam penganalisisan ini menggunakan Prinsip Tindak Tutut. Penganalisisan ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam setiap tuturan antara penutur dan lawan tutur memang ditemukan prinsip-prinsip atau tidak. Pengambilan rekaman sendii dilakukan dengan menonton VCD upin dan Ipin kemudian dialognya dituliskan setelah itu dilakukan penganalisisan.
Teks Dialog dalam film Upin dan Ipin.
Ipin dan upin berlari-lari di halaman.
Opah               : amboy kotornya. Cepatlah mandi.
Ipin                  : Bentar lagi lah. Cape nih.
Upin                : Opah ketupat Upin sudah masak?
Opah               : belum, Opah tengah rebus nanti buat kita berbuka.
Upin                : Opah, tadi waktu kita pulang, orang ramai ke Surau.
Opah               : Oh ya?
Ipin                  : Iya...(sambil membayangkan kejadian di Surau).
Ipin                  : Wah, banyaknya dapat duit (melihat orang membayar zakat).
Ipin                  : Ihsan apa yang Bapak kau buat?
Ihsan               : Bapakku tiap tahun bayar zakat.
(pembicaraan kembali ke Opah)
Upin                : betul Opah. Orang bayar kat....kat....apa Ipin?
Ipin                  : Hmmm (bergumam).
Opah               : lah Opah lupa. Ros...Ros...cepatlah.
Ros                  : Iya Opah.
Upin                : kenapa Opah?Opah lupa apa?
Opah               : bayar zakat.
Upin                : Itulah Opah, hmm jangan risau Opah biar Ipin dan Upin bayar zakat.
Ipin                  : betul...betul.
Opah               : Kalian bocah-bocah mana tahu.
(opah, Ipin dan upin pergi ke Surau)
Ipin dan upin   : asalamualaikum...
Upin                : tak ada orang Opah.
Opah               : mari kita pergi ke rumahnya. Cepat.
(di rumah Atuk)
Ipin dan upin   : Asalamualikum...
Atuk                : Walaikumsalam..eh kalian ada apa?
Opah               : nich aku hendak bayar zakat, esok kan hari Raya takut tak sempat pula.
Upin                : Tuk Opah lupa.Untung kita orang masih ingat.
Atuk                : oh baguslah. Nah naik...
(Atuk menyuruh Opah, ipin dan Upin masuk dan duduk).
Opah               : Nah, ambil nih duit Zakat Fitrah aku dan tabungan aku bagi tahun ini.
Upin                : kenapa atuk tak lakukan seperti orang-orang waktu di Surau?
Ipin                  : Betul...betul.
Atuk                : bocah ini, mana sini (Ipin dan Upin mengulurkan kedua tangan mereka).
Upin                : aku kan abang.
Ipin                  : ele...(nada tidak suka).
Opah               :hmm...(sambil geleng-geleng kepala).
Atuk                : cakaplah. (sambil memegang tangan Upin).
Upin                : cakap apa Atuk?
Atuk                : cakap apa yang orang cakap.
Upin                : he...he...(tertawa).Kan tadi Opah sudah cakap. Sekarang Atuklah jawab.
Atuk                : iya, tak iye. Iyalah aku terima zakatnya. Nah ini tanda terimanya.
Upin                : untuk apa nih Tuk?
Atuk                : Kau simpan lah.
Opah               : sudah, aku hendak balik dulu.
Upin dan Ipin  : Atuk, Asalamualaikum.
Atuk                : Waalaikumsalam.
Opah               : jangan lupa malam nih.
Atuk                : Insya Allah.
Upin                : lupa apa Opah?
Opah               : tak ada apa lah..
(malam hari di rumah Upin dan Ipin)
Upin                : besok raya kan? Kita mesti pergi ke rumah pengumpul zakat.
Ipin                  : hah, kita mesti?
Upin                : iya lah, dikasih bnayak duit.
Ipin                  : betul...betul.
Ros                  : eh, itu bukan duit dialah.
Ipin                  : hah?
Ros                  : iyalah, nanti dibagikan pada orang yang berhak.
Upin                : Bolehkah kita dapat?
Ros                  : boleh, bolehlah.
Opah               : tak boleh.
Upin                : Opah, apalah Kak Ros ini.
Opah               : Dalam bulan Ramadhan kita yang hidup senang, cukup makan, cukup pangan wajib mengeluarkan zakat fitrah kepada orang yang susah, yan miskin.
Upin                : buat apa dibagi?
Ros                  : Supaya orang gembira, dapat makan di Hari Raya.
(tiba-tiba adzan Maghrib terdengar dan mereka pun berbuka puasa).
Penganalisisan Dialog dengan Prinsip Tindak Tutur
Penganalisisan dialog ini menggunakan Prinsip Tindak Tutur
Tindak Tutur
1.    Tindak Tutur Representatif
Tindak representatif yaitu tindak yang menjelaskan apa dan bagaimana sesuatu itu adanya. Termasuk dalam tindakan ini misalnya mengemukakan, menjelaskan, menyatakan, dan menunjuk.
Dalam dialog diatas dapat dilihat pada percakapan
Upin                : Opah ketupat Upin sudah masak?
Opah               : belum, Opah tengah rebus nanti buat kita berbuka.
Ketika Upin bertanya kepada Opah, tentang ketupatnya. Opah menjawab apa adanya tidak berbelit-belit sesuai dengan apa adanya.
Selain itu juga ada beberapa contoh lainnya.
Upin                : kenapa Opah?Opah lupa apa?
Opah               : bayar zakat.
Dalam tuturan diatas upin bertanya kepada opah dan Opah pun menjawab dengan jawaban singkat yaitu bayar zakat. Dalam dialog ini terjadi tindak tutur representatif karena lawan bicara memberikan jawaban yang sebenarnya.
2.      Tindak Tutur Ekspresif
       Tindak ekspresif yaitu tindak tutur yang menyangkut perasaan dan sikap. Tindak tutur ini misalnya berupa tindakan meminta maaf, berterima kasih, mengadukan, menyampaikan, ucapan selamat, mengkritik dan sebagainya. Tindak ekspresif ini berfungsi untuk mengekspresikan dan mengungkapkan sikap psikologis pembicara terhadap lawan bicara.
Contoh:
Upin                       : Bolehkah kita dapat?
Ros                         : boleh, bolehlah.
Opah                       : tak boleh.
Upin                       : Opah, apalah Kak Ros ini.
Dalam dilaog Upin dan Ipin episode Zakat Fitrah ketika dalam situasinya Upin bertanya bahwa mereka bolehkah mendapatkan juga zakat kak Ros menjawabnya boleh, tetapi Opah mengatakan tidak boleh. Secara tidak langsung Upin menyalahkan/ mengkritik Kak Ros dengan mengatakan “Opah, apalah Kak Ros ini. Atau dapat dikatakan juga upin mengadukan Kak Ros kepada Opah bahwa yang dikatakan Kak Ros adalah salah.
3.  Tindak Tutur Komosisif
      Tindak komisif yaitu tindak tutur yang berfungsi mendorong pembicara melakukan sesuatu misalnya bersumpah dan berjanji.
Contohnya :
Opah                       : jangan lupa malam nih.
Atuk                       : Insya Allah.
Dalam dialog diatas Opah mengingatkan Atuk tentang malam ini dan Atuk pun mengatakan Insya Allah. Dalam Islam mengatakan Insya Allah berarti dia akan berjajnji akan melakukannya.
4.  Tindak Tutur Direktif
      Tindak Direktif yaitu tindak tutur yang berfungsi mendorong penanggap tutur melakukan sesuatu, misalnya mengusulkan, memohon, memerintah, mendesak, menentang. Dengan kata lain yang bisa memerintah lawan tutur melakukan suatu tindakan verbal maupun non verbal.
Contohnya :
Upin             : he...he...(tertawa). Kan tadi Opah sudah cakap. Sekarang Atuklah jawab.
Atuk             : iya, tak iye. Iyalah aku terima zakatnya. Nah ini tanda terimanya.
Dalam dialog diatas Atuk melakukan apa yang disuruh oleh Upin meskipun ada keragu-raguan awalnya tetapi akhirnya atuk mengerjakannya juga.
Contoh lainnya:
Ipin dan upin          : asalamualaikum...
Upin                       : tak ada orang Opah.
Opah                       : mari kita pergi ke rumahnya. Cepat.
Dalam dialog diatas Opah menyuruh/ memerintahkan Upin dan Ipin untuk pergi kerumahnya. Rumah disini adalah rumah Atuk karena mereka tidak menemukan oarang di Surau. Hal ini merupakan tindak tutur direktif.
5.    Tidak tutur Deklaratif
                   Tindak tutur deklaratif tindak tutur yang mendeklarasikan, memanfaatkan, membenarkan sesuatu tindak tutur orang lain.
Contoh:
Upin                       : Opah, tadi waktu kita pulang, orang ramai ke Surau.
Opah                       : Oh ya?
Ipin             : Iya...(sambil membayangkan kejadian di Surau).
Dalam dialog diatas Ipin membenarkan pernyataan yang diungkapkan oleh Upin dalam hal ini dialog diatas mengandung tindak tutur deklaratif.
Simpulan
Dalam dialog film Upin dan Ipin diatas sudah baik karena dialog diatas mengandung Prinsip tindak tutur yang idealnya memang harus ada dalam sebuah dialog agar sebuah dialog menjadi hidup dan bermakna bagi penutur maupun lawan tututnya. Hal ini dilakukan juga agar adanya keakraban dan maksud yang diinginkan dapat terpenuhi.Dalam tindak tutur sendiri memperhatikan lawan tuturan, konteks tuturan dan tujuan tuturan itu sendiri.
Daftar Rujukan
Syamsuddin A. R., M.S. 1992. Studi Wacana Teori-Analisis-Pengajaran. Bandung : Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS IKIP Bamdung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar